Ia disebut Yakobus besar untuk membedakannya dengan rasul lainnya yakni Yakobus anak Alfeus. Yakobus tercatat sebagai salah satu 12 rasul yang dipilih Yesus.
Pada akhir hidupnya, Yakobus dieksekusi mati dengan pedang oleh Raja Herodes (Kisah Para Rasul 12:1-2). Santo Yakobus bukan penulis Surat Yakobus (yang menurut tradisi ditulis oleh Yakobus yang Adil, saudara Yesus) dalam Perjanjian Baru.
Santo Yakobus dan Hispania
Walaupun tidak tertulis dalam Kisah Para Rasul dan tidak tertulis dalam tulisan gereja kuno, banyak yang mempercayai Yakobus berangkat menuju Hispania dan menyebarkan ajaran Yesus di sana. Ia mengadakan perjalanan menuju Galicia, Spanyol; Guimarães, Portugal; dan Rates (kini Póvoa de Varzim), Portugal. Di Rates, ia mentahbiskan Santo Petrus dari Rates sebagai uskup pertama di Semenanjung Iberian.
Berdasarkan tradisi masyarakat kuno, pada 2 Januari 40, Santa Maria menunjukkan dirinya kepada Yakobus di pinggir sungai Ebro di Caesaraugusta, ketika ia sedang menyebarkan ajaran di Spanyol. Maria secara tiba-tiba muncul di pilar, dan tempat tersebut kini menjadi Basilika Bunda Pilar Kami (Basilica of Our Lady of the Pillar) di Zaragoza. Kemudian, Yakobus kembali ke Yudea, dan di sana ia dieksekusi mati pada tahun 44. Dalam kisah rakyat tertulis, setelah mati dieksekusi, jenazahnya dibawa oleh malaikat dan dibawa dengan perahu tak berawak ke Iria Flavia, Spanyol.
Setelah kematiannya, dalam kisah rakyat, sosoknya muncul di pihak pasukan Kristen pada Pertempuran Clavijo selama Reconquista, yang selanjutnya disebut matamoros (Pebasmi Moor). Santiago y cierra España ("Santo Yakobus dan bertarung untuk Spanyol") menjadi sebuah yel pada tentara Spanyol.
Santo Yakobus dan Kerajaan Kongo
Santo yakobus memiliki tempat istimewa pada Kerjaan Kongo di Afrika Tengah, karena memiliki hubungan dalam penyebaran ajaran Kristen di negeri itu pada akhir abad ke-15. Pelaut dan diplomat Portugis membawa ajaran ke Kongo pada 1483. Ketika Raja Afonso I dari Kongo atau dalam bahsa Kongo disebut Mvemba a Nzinga, menghadapi musuh yakni saudaranya sendiri, Mpanzu a Kitima. Dalam pertarungan, Afonso mengaku ia mendapat penglihatan dari Santo Yakobus. Hal ini memaksa pasukan Mpanzu a Kitima mundur dan kemenangan di tangan Afonso. Oleh karena itu, Afonso menetapkan 15 Juli sebagai hari untuk menghormati Yakobus. hari tersebut tetap dirayakan hingga saat ini oleh masyarakat Kongo.
sumber : Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar